10 Kemungkaran Tahun Baru

Bissmillahirrahmannirrahim

๐Ÿšง MEWASPADAI SEPULUH KEMUNGKARAN DALAM PERAYAAN TAHUN BARU

ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุงู„ุฑูŽู‘ุญู’ู…ูŽู†ู ุงู„ุฑูŽู‘ุญููŠู…ู

1. Kerusakan aqidah, yaitu tidak adanya sikap berlepas diri dari orang-orang kafir dan kesesatan mereka, seperti hari raya mereka dan ritual atau acara mereka.

Asy-Syaikh Al-‘Allamah Ibnu Baz rahimahullah berkata,

ู‚ุฏ ุฏู„ุช ุงู„ุฃุฏู„ุฉ ุงู„ุดุฑุนูŠุฉ ู…ู† ุงู„ูƒุชุงุจ ูˆุงู„ุณู†ุฉ ุนู„ู‰ ูˆุฌูˆุจ ุงู„ุจุฑุงุกุฉ ู…ู† ุงู„ู…ุดุฑูƒูŠู† ูˆุงุนุชู‚ุงุฏ ูƒูุฑู‡ู… ู…ุชู‰ ุนู„ู… ุงู„ู…ุคู…ู† ุฐู„ูƒ ุŒ ูˆุงุชุถุญ ู„ู‡ ูƒูุฑู‡ู… ูˆุถู„ุงู„ู‡ู…

“Sesungguhnya dalil-dalil syari’at yang berasal dari Al-Qurโ€™an dan As-Sunnah telah menunjukkan wajibnya berlepas diri dari kaum musyrikin dan wajibnya meyakini bahwa mereka adalah orang-orang kafir, ketika seorang mukmin telah mengetahui dan menjadi jelas baginya kekafiran dan kesesatan mereka.” [Al-Fatawa, 28/226]

2. Dosa terbesar, yaitu syirik dan kekafiran, apabila seseorang mengikuti atau menyetujui hari raya orang kafir disertai dengan keridhoaan atau persetujuan terhadap agama mereka, contohnya setuju dengan keyakinan bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam yang mereka sebut Yesus adalah anak Allah yang dilahirkan atau setuju dengan penyembahan mereka kepada beliau, maka siapa yang menyetujuinya dia kafir seperti mereka, berdasarkan kesepakatan ulama.

Syaikhul Islam Muhammad At-Tamimi rahimahullah berkata,

ู…ู† ู„ู… ูŠูƒูุฑ ุงู„ู…ุดุฑูƒูŠู† ุฃูˆ ุดูƒ ููŠ ูƒูุฑู‡ู… ุฃูˆ ุตุญุญ ู…ุฐู‡ุจู‡ู… : ูƒููŽุฑูŽ ุฅุฌู’ู…ุงุนุงู‹

“Barangsiapa tidak mengkafirkan kaum musyrikin, atau ragu dengan kekafiran mereka, atau membenarkan pendapat (kufur) mereka, maka dia kafir berdasarkan ijma’ (kesepakatan ulama).” [Nawaqidhul Islam: 3]

3. Bidโ€™ah, menambah perayaan hari besar selain Idul Fitri dan Idul Adha, sama saja apakah merayakanya dengan hura-hura atau dengan dzikir, doa dan istighotsah yang dikhususkan pada hari tersebut, padahal tidak ada dalil yang mengkhususkannya, bahkan Rasulullah shallallahuโ€™alaihi wa sallam telah melarang semua perayaan hari besar selain Idul Fitri dan Idul Adha.

Sahabat yang Mulia Anas bin Malik radhiyallahuโ€™anhu berkata,

ู‚ูŽุฏูู…ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ุงู„ู’ู…ูŽุฏููŠู†ูŽุฉูŽ ูˆูŽู„ูŽู‡ูู…ู’ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุงู†ู ูŠูŽู„ู’ุนูŽุจููˆู†ูŽ ูููŠู‡ูู…ูŽุง ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽุง ู‡ูŽุฐูŽุงู†ู ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุงู†ู ู‚ูŽุงู„ููˆุง ูƒูู†ูŽู‘ุง ู†ูŽู„ู’ุนูŽุจู ูููŠู‡ูู…ูŽุง ููู‰ ุงู„ู’ุฌูŽุงู‡ูู„ููŠูŽู‘ุฉู ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ู‚ูŽุฏู’ ุฃูŽุจู’ุฏูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ุจูู‡ูู…ูŽุง ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ู…ูู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุฃูŽุถู’ุญูŽู‰ ูˆูŽูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ููุทู’ุฑู

โ€œKetika Rasulullah shallallahuโ€™alaihi wa sallam mendatangi kota Madinah, para sahabat memiliki dua hari raya yang padanya mereka bersenang-senang. Maka beliau bersabda: Dua hari apa ini? Mereka menjawab: Dua hari yang sudah biasa kami bersenang-senang padanya di masa Jahiliyah. Rasulullah shallallahuโ€™alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah telah mengganti kedua hari tersebut dengan dua hari yang lebih baik, yaitu idul adha dan idul fitri.โ€ [HR. Abu Daud, Shahih Abi Daud: 1039]

4. Tasyabbuh, menyerupai orang-orang kafir dalam merayakannya, berpesta pora, berpakaian seperti mereka, meniup terompet, saling memberi hadiah, memberi diskon penjualan, ucapan selamat dan libur kerja karena momen Natal atau Tahun Baru dan lain-lain.

Rasulullah shallallahuโ€™alaihi wa sallam bersabda,

ู…ูŽู†ู’ ุชูŽุดูŽุจู‘ูŽู‡ูŽ ุจูู‚ูŽูˆู’ู…ู ููŽู‡ููˆูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’

โ€œBarangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia bagian dari mereka.โ€ [HR. Ahmad dan Abu Daud dari Abdullah bin Umar radhiyallahuโ€™anhuma, Shahihul Jaamiโ€™: 6149]

โžก Peringatan dari Himpunan Ulama Besar Ahlus Sunnah yang Tergabung dalam Komite Tetap untuk Pembahasan Ilmiah dan Fatwa:

ูˆุฅุฐุง ุงู†ุถุงู ุฅู„ู‰ ุงู„ุนูŠุฏ ุงู„ู…ุฎุชุฑุน ูƒูˆู†ู‡ ู…ู† ุฃุนูŠุงุฏ ุงู„ูƒูุงุฑ ูู‡ุฐุง ุฅุซู… ุฅู„ู‰ ุฅุซู… ุ› ู„ุฃู† ููŠ ุฐู„ูƒ ุชุดุจู‡ุง ุจู‡ู… ูˆู†ูˆุน ู…ูˆุงู„ุงุฉ ู„ู‡ู… ุŒ ูˆู‚ุฏ ู†ู‡ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ ุงู„ู…ุคู…ู†ูŠู† ุนู† ุงู„ุชุดุจู‡ ุจู‡ู… ูˆุนู† ู…ูˆุงู„ุงุชู‡ู… ููŠ ูƒุชุงุจู‡ ุงู„ุนุฒูŠุฒ

โ€œDan apabila tenyata hari perayaan yang diada-adakan tersebut asalnya dari orang-orang kafir maka bertambahlah dosanya, sebab dalam hal itu terdapat tasyabbuh (penyerupaan) dan merupakan satu bentuk loyal kepada orang-orang kafir. Dan sungguh Allah subhanahu wa taโ€™ala dalam kitab-Nya yang mulia telah melarang kaum mukminin untuk tasyabbuh dan loyal kepada orang-orang kafir.โ€ [Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 2/263 no. 21203]

5. Kerusakan akhlak, diantaranya membuka aurat, campur baur laki-laki dan wanita, pacaran hingga perzinahan, semakin marak di malam Tahun Baru.

Allah ‘azza wa jalla berfirman,

ูˆูŽู„ุง ุชูŽู‚ู’ุฑูŽุจููˆุง ุงู„ุฒูู‘ู†ูŽุง ุฅูู†ูŽู‘ู‡ู ูƒูŽุงู†ูŽ ููŽุงุญูุดูŽุฉู‹ ูˆูŽุณูŽุงุกูŽ ุณูŽุจููŠู„ุง

โ€œJanganlah kalian mendekati zina, karena sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji dan seburuk-buruknya jalan.โ€ [Al-Israโ€™: 32]

6. Pemborosan dan penyia-nyiaan harta dengan berpesta pora, membeli petasan, rokok, khamar dan lain-lain.

Allah subhanahu wa taโ€™ala berfirman,

ูˆูŽู„ูŽุง ุชูุจูŽุฐู‘ูุฑู’ ุชูŽุจู’ุฐููŠุฑู‹ุง ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ู…ูุจูŽุฐู‘ูุฑููŠู†ูŽ ูƒูŽุงู†ููˆุง ุฅูุฎู’ูˆูŽุงู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠูŽุงุทููŠู†ู

โ€œDan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan.โ€ [Al-Isra: 26-27]

7. Membahayakan diri dan mengganggu kenyamanan orang lain dengan menyalakan petasan, kembang api, suara gaduh nyanyian dan musik, memacetkan jalan dan lain-lain.

Rasulullah shallallahuโ€™alaihi wa sallam telah mengingatkan bahaya kezaliman,

ุฃูŽุชูŽุฏู’ุฑููˆู†ูŽ ู…ูŽุง ุงู„ู’ู…ููู’ู„ูุณู ู‚ูŽุงู„ููˆุง ุงู„ู’ู…ููู’ู„ูุณู ูููŠู†ูŽุง ู…ูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุฏูุฑู’ู‡ูŽู…ูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ู…ูŽุชูŽุงุนูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู’ู…ููู’ู„ูุณูŽ ู…ูู†ู’ ุฃูู…ูŽู‘ุชูู‰ ูŠูŽุฃู’ุชูู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู ุจูุตูŽู„ุงูŽุฉู ูˆูŽุตููŠูŽุงู…ู ูˆูŽุฒูŽูƒูŽุงุฉู ูˆูŽูŠูŽุฃู’ุชูู‰ ู‚ูŽุฏู’ ุดูŽุชูŽู…ูŽ ู‡ูŽุฐูŽุง ูˆูŽู‚ูŽุฐูŽููŽ ู‡ูŽุฐูŽุง ูˆูŽุฃูŽูƒูŽู„ูŽ ู…ูŽุงู„ูŽ ู‡ูŽุฐูŽุง ูˆูŽุณูŽููŽูƒูŽ ุฏูŽู…ูŽ ู‡ูŽุฐูŽุง ูˆูŽุถูŽุฑูŽุจูŽ ู‡ูŽุฐูŽุง ููŽูŠูุนู’ุทูŽู‰ ู‡ูŽุฐูŽุง ู…ูู†ู’ ุญูŽุณูŽู†ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู‡ูŽุฐูŽุง ู…ูู†ู’ ุญูŽุณูŽู†ูŽุงุชูู‡ู ููŽุฅูู†ู’ ููŽู†ููŠูŽุชู’ ุญูŽุณูŽู†ูŽุงุชูู‡ู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูู‚ู’ุถูŽู‰ ู…ูŽุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฃูุฎูุฐูŽ ู…ูู†ู’ ุฎูŽุทูŽุงูŠูŽุงู‡ูู…ู’ ููŽุทูุฑูุญูŽุชู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุซูู…ูŽู‘ ุทูุฑูุญูŽ ููู‰ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุฑู

โ€œTahukah kalian siapa orang yang bangkrut itu? Sahabat menjawab: Orang yang bangkrut di tengah-tengah kami adalah orang yang tidak memiliki dinar dan harta. Maka Rasulullah shallallahuโ€™alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah seseorang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan sholat, puasa, zakat, namun dia pernah mencaci fulan, menuduh fulan, memakan harta fulan, menumpahkan darah fulan dan memukul fulan. Maka diambil kebaikan-kebaikan yang pernah dia lakukan untuk diberikan kepada orang-orang yang pernah ia zalimi. Hingga apabila kebaikan-kebaikannya habis sebelum terbalas kezalimannya, maka kesalahan orang-orang yang pernah ia zalimi tersebut ditimpakan kepadanya, kemudian ia dilempar ke neraka.โ€ [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahuโ€™anhu]

8. Begadang malam menunggu momen pergantian tahun hingga terlambat bangun sholat Shubuh, bahkan tidak sholat sama sekali, padahal meninggalkan sholat termasuk kekafiran.

Rasulullah shallallahuโ€™alaihi wa sallam bersabda,

ุฅูู†ู‘ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูุฑู’ูƒู ูˆูŽุงู„ู’ูƒููู’ุฑู ุชูŽุฑู’ูƒูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู

โ€œSesungguhnya, batas antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan sholat.โ€ [HR. Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiyallahuโ€™anhuma]

Dan sabda beliau shallallahuโ€™alaihi wa sallam,

ุงู„ู’ุนูŽู‡ู’ุฏู ุงู„ู‘ูŽุฐูู‰ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ููŽู…ูŽู†ู’ ุชูŽุฑูŽูƒูŽู‡ูŽุง ููŽู‚ูŽุฏู’ ูƒูŽููŽุฑูŽ

โ€œPerjanjian antara kami dan mereka adalah sholat, barangsiapa meninggalkannya sungguh ia telah kafir.โ€ [HR. At-Tirmidzi dari Buraidah bin Al-Hushaib radhiyallahuโ€™anhu, Shahihut Targhib: 564]

Abdullah bin Syaqiq Al-โ€˜Uqaili rahimahullah berkata,

ูƒูŽุงู†ูŽ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู„ุงูŽ ูŠูŽุฑูŽูˆู’ู†ูŽ ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุชูŽุฑู’ูƒูู‡ู ูƒููู’ุฑูŒ ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู

โ€œDahulu para sahabat Nabi Muhammad shallallahuโ€™alaihi wa sallam tidaklah menganggap ada satu amalan yang apabila ditinggalkan menyebabkan kekafiran, kecuali sholat.โ€ [Riwayat At-Tirmidzi, Shahihut Targhib: 565]

9. Lagu-lagu, nyanyian dan musik, padahal hukumnya haram.

Allah subhanahu wa taโ€™ala berfirman,

ูˆูŽู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุดู’ุชูŽุฑููŠ ู„ูŽู‡ู’ูˆูŽ ุงู„ู’ุญูŽุฏููŠุซู ู„ููŠูุถูู„ูŽู‘ ุนูŽู†ู’ ุณูŽุจููŠู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุจูุบูŽูŠู’ุฑู ุนูู„ู’ู…ู ูˆูŽูŠูŽุชูŽู‘ุฎูุฐูŽู‡ูŽุง ู‡ูุฒููˆู‹ุง ุฃููˆู„ูŽุฆููƒูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽุฐูŽุงุจูŒ ู…ูู‡ููŠู†

โ€œDan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.โ€ [Luqman: 6]

Sahabat yang Mulia Abdullah bin Masโ€™ud radhiyallahuโ€™anhu ketika menjelaskan makna, โ€œperkataan yang tidak bergunaโ€ beliau berkata,

ุงู„ุบู†ุงุกุŒ ูˆุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฐูŠ ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ู‡ูˆุŒ ูŠุฑุฏุฏู‡ุง ุซู„ุงุซ ู…ุฑุงุช

โ€œMaksudnya adalah nyanyian, demi Allah yang tidak ada yang berhak disembah selain Dia,โ€ beliau mengulangi sumpahnya tiga kali.โ€ [Tafsir Ath-Thobari, 21/39, sebagaimana dalam Tafsir Ibnu Katsir, 6/330]

Rasulullah shallallahuโ€™alaihi wa sallam bersabda,

ู„ูŽูŠูŽูƒููˆู†ูŽู†ูŽู‘ ู…ูู†ู’ ุฃูู…ูŽู‘ุชูู‰ ุฃูŽู‚ู’ูˆูŽุงู…ูŒ ูŠูŽุณู’ุชูŽุญูู„ูู‘ูˆู†ูŽ ุงู„ู’ุญูุฑูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽุฑููŠุฑูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุฎูŽู…ู’ุฑูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุนูŽุงุฒูููŽ

โ€œAkan ada nanti segolongan umatku yang menghalalkan zina, sutera (bagi laki-laki diharamkan, pen), khamar dan alat-alat musik.โ€ [HR. Al-Bukhari dari Abu Malik Al-โ€˜Asyโ€™ari radhiyallahuโ€™anhu]

10. Menyia-nyiakan waktu dengan perbuatan yang tidak bermanfaat, bahkan membahayakan, dan lupa dengan kematian.

Rasulullah shallallahuโ€™alaihi wa sallam bersabda,

ู…ูู†ู’ ุญูุณู’ู†ู ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ู ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุกู ุชูŽุฑู’ูƒูู‡ู ู…ูŽุง ู„ูŽุง ูŠูŽุนู’ู†ููŠู‡ู

“Termasuk kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya.” [HR. At-Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallaahuโ€™anhu, Shahihul Jaami’: 5911]

ูˆุจุงู„ู„ู‡ ุงู„ุชูˆููŠู‚ ูˆุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู†ุจูŠู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ูˆุณู„ู…

1 thought on “10 Kemungkaran Tahun Baru

  1. Lebih baik Dirumah aja.. hehe

    Like

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started